Minggu, 04 April 2010

memotivasi diri

cara untuk mendapatkan motivasi setiap hari:
1. Bicarakan Rencana Anda - Bicaralah pada pasangan Anda tentang rencana Anda, atau tuliskan dalam selembar kertas apa yang akan Anda lakukan lalu tempelkan di kulkas.
2. Ciptakan Hasrat - Lihat imbalan dari usaha Anda secara jelas. Cara ini memberikan banyak motivasi untuk membuat rencana Anda cepat terwujud. Bayangkan rumah impian Anda setiap hari, dan ini akan memberikan Anda dorongan untuk menjadikannya nyata.
3. Ciptakan Rasa Sakit - Dalam program Neuro-Linguistic mereka mengajarkan pada Anda untuk menghubungkan rasa sakit dengan tidak melakukan tindakan. Gambaran kekasih Anda keluar dengan orang lain, saat Anda menyaksikan itu dengan diam-diam, hal itu mungkin membuat Anda termotivasi membicarakan hal-hal yang Anda hindari dengan pasangan Anda.
4. Miliki Sebuah Ketertarikan yang Nyata - Jika tak ada ketertarikan sama sekali Anda mungkin perlu melakukan sesuatu, untuk itu buat sebuah tujuan besar dalam pikiran Anda.
5. Ambil Sebuah Langkah Kecil - Lakukan pengumpulan untuk satu tas besar daun-daun di halaman. Dan denagn segera Anda akan membersihkan halaman. Setiap sebuah langkah kecil yang Anda ambil untuk mencapi tujuan akan memberikan motivasi pada Anda setiap hari.
6. Miliki Energi - Kafein akan memberikan rasa sehat untuk sesaat, tapi dalam satu atau lain cara, Anda membutuhkan energi lebih sebagai motivasi untuk setiap hari, misalnya dengan olah raga atau tidur cukup.
7. Ciptakan Keseimbangan Mental - Sangat sulit untuk menemukan motivasi jika Anda dalam keadaan tertekan. Hilangkan beberapa perasaan negatif Anda, atau pada akhirnya pilih kerjakan pekerjaan penting saat Anda dalam mood yang bagus.

tentang logika

Logika

Logika ialah pengetahuan tentang kaidah berpikir. Di dalam menarik suatu simpulan kita bisa menggunakan daya nalar kita secara logis dan sistematis.

Penalaran dapat dibedakan:

1. Penalaran induktif adalah proses penalaran yang bertolak dari peristiwa-peristiwa yang bersifat khusus menuju pernyataan umum.

2. Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah

fakta atau gejala khusus yang diamati lalu ditarik simpulan umum tentang sebagian atau seluruh gejala yang diamati.

3. Analogi adalah proses penalaran yang berdasarkan pembagian dan

terhadap sejumlah gejala khusus yang memiliki kesamaan kemudian ditarik kesimpulan.

4. Sebab akibat adalah proses penalaran yang dimulai dengan

menggunkan fakta yang berupa sebab sampai pada simpulan yang merupakan akibat.

5. Penalaran deduktif adalah proses penalaran yang bertolak dari

pernyataan yang bersifat umum menuju pada pernyataan atau kesimpulan khusus.

pengertian penalaran menurut wikipedia

Menurut wikipedia Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Metode dalam menalar

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
Metode induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.

Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.

Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Wiki letter w.svg Bagian ini membutuhkan pengembangan
Konsep dan simbol dalam penalaran

Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.

Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.

Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

hubungan antara subjek dan predikat dalam penalaran

1. Subjek

Subjek dapat berupa:

a) Kata benda atau kata yang dibendakan (frasa nominal)

Contoh:

Pertemuan itu ditunda sampai minggu depan. (Subjek : Pertemuan itu (kata benda)

Panasya sangat menyengat. (Subjek: Panasnya (kata keadaan yang dibendakan)

Mahasiswa yang pemalu itu memenangkan lomba melukis. (Subjek: Mahasiswa (frasa nominal))

b) Subjek disertai kata penunjuk yang ditempatkan antara subjek dan predikat, dan bahkan kata ganti penunjuk itu dapat bertindak menjadi subjek dalam kalimat.

Contoh:

Perhiasannya mahal. (Subjek: Perhiasaanya)

Itu perhiasan mahal. (Subjek: Itu)

c) Subjek berupa jawaban atas pertanyaan apa dan siapa yang.

Contoh:

Makalah itu saya serahkan.

Saya menyerahkan makalah itu.

d. Subjek ddapat didahului jkata tugas, yaitu kata depan dan kata penghubung, kecuali bahwa. Kata tugas ini berfungsi untuk memperluas kalimat.

Contoh:

Sudah kami ketahui bahwa ia tidak datang hari ini.

Telah terbukti bahwa dia mencuri.

Dari hasil laboratorium diketahui bahwa golongan darahnya adalah O.

e) Subjek dapat diberi keternagan pewatas yang.

Keterangan pewatas yang ditempatkan di belakang atau kelompok kata yang bertindak sebagai subjek.

Contoh:

Icuk Sugianto yang juara dunia bulu tangkis tahun 1983 kalah lagi nertanding dengan Yang Yang.

David Beckham yang mantan kapten tim sepak bola Inggris sedang menjalani operasi di Finlandia.

f) Subjek dapat dihilangkan dalam kalimat majemuk.

Contoh:

Mereka ingin pulang karena (mereka) sudah terlalu letih.

==> Mereka ingin pulang karena sudah terlalu letih.

.

2. Predikat

Predikat dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau ajektiva, tetapu dapat pula nomina atau frasa nominal.

a) Predikat berupa kata (kata benda, katakerja, kata sifat, kata bilangan , dan kata depan) dan kelompok kata.

♣ Predikat berupa kata benda atau frasa nomna

Contoh: Mereka itu mahasiswa.

♣ Predikat berupa kata kerja atau frasa verba

Contoh: Dia datang menghadiri rapat itu.

♣ Predikat berupa kata sifat atau frasa ajektiva.

Contoh: Harga sepatu itu mahal sekali.

♣ Predikat berupa kata bilangan atau numerial.

Contoh: Jumlah penonton di stadium ini sekitar lima ribu orang.

b) Predikat itu merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana.

Contoh: Pertemuan itu kurang menarik.

c) Permutasian Predikat dengan Subjek.

Contoh: Dosen itu datang terlambat ==> Datang terlambat dosen itu.

d) Predikat dapat didahului kata keterangan as[ek atau modalitas.

Contoh: Orang itu (sudah, akan,belum, telah) menjadi wartawan terkenal di ibukota.

e) Peran predikat dalam kalimat.

♣ Pernyataan

Contoh: Pedagang itu anak seorang nelayan. (Predikat berupa frasa nominal)

♣ Perintah

Catatan penting untuk predikat yang berperan sebagai perintah:

→ Subjek dapat ditiadakan

→ Setiap kalimat diakhiri dengan tanda seru (!)

→ Dapat berupa kata kerja tan[a imbuhan seperti, pulang,pergi, gerak, dan tenang.

→ Partikel -lah mempertegas (kalimat) perintah.

→ Kata-kata seperti: ayo, silahkan, mari, oke, dilarang, jangan, dan harap memperhalus peran perintah menjadi ajakan, permohonan, dan larangan

Contoh:

Harap tenang!

Perhatikan baik-baik!

♣ Pertanyaan

Predikat yang berperan sebagai pertanyaan dinyatakan dengan intonasi menaik danmenurun serta tanda tanya(?) dalam kalimat tulis. Dalam peranya ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

→ Semua kelas kata atau frasa yang menempati predikat dapat menyatakan pertanyaan seperti terlihat dalam sebuah contoh

→ Partikel -kah dapat ditambahkan sebagai penekanan. Contoh: Marahkah dia?

→ Dengan merubah intonasi, yaitu intonasi menaik atau menurun. predikat pernyataan dapat menjadi predikat pertanyaan.

Contoh: Dia ke sini kemarin (Pernyataan). ===> Dia ke sini kemarin? (Pertanyaan)

→ Kata tanya seperti apa, siapa, bagaimana, mengapa, di mana, kapan dapat ditambahkan dan intonasi kalimat akan menurun.

Contoh: Apa isi surat itu?